The Girl Who Leapt Through Time

by Saturday, January 21, 2012 0 comments

Happy Sunday Bloggers!
Minggu-minggu yang santai seperti ini rasanya paling enak membahas hal-hal yang fun dan ringan!
Yup, film! Sepertinya menjadi hal yang bisa sedikit menyegarkan pikiran setelah weekday yang penuh dengan drama! *Drama Quen kaleee…   Here we go!

Mungkin sahabat blogger sudah ada yang tahu tentang film ini, bagi yang belum tau, silahkan membaca, bagi yang sudah tahu, silahkan juga membaca! 
Well, The Girl Who Leapt Through Time adalah film anime jepang keluaran tahun 2006. Eits! Jangan keburu berprasangka buruk mendengar kata “anime”, ini bukan anime sekelas Pokemon atau Chibi Marukochan yang sering kita lihat minggu pagi di tv. Film ini layak di tonton bagi kamu yang remaja dan dewasa! Kenapa? Ya karena anak kecil akan susah mengerti jalan cerita film ini 
Film yang diangkat dari Novel Tsutsui Yasutaka, Toki o Kakeru Shōjo ini memang tidak memboyong cerita yang biasa menjadi jalan cerita anime 
klise
 anak-anak. Menurut saya, ceritanya penuh dengan pelajaran hidup dan mengajak penontonya untuk turut mengerutkan dahi, pokoknya gak bisa sambil bengong nontonya! 
Bercerita tentang gadis remaja di Tokyo bernama Makoto yang mampu melakukan perjalanan waktu (time-leap) semenjak dirinya lolos dari kecelakaan kereta api. Kemampuan mengejutkan ini membuat Makoto dapat kembali ke masa lalu seenak jidatnya, mulai dari mencegah terlambat masuk sekolah, memperbaiki nilai ujian, sampai mencegah kematian seseorang.
Awalnya terlihat menyenangkan, hingga suatu saat Makoto menyadari tidak semudah itu mengubah masa depan, banyak akibat yang ditimbulkan karena sebuah perubahan tersebut. Dalam kebimbangannya Makoto juga menyadari kemampuan time-leaping-nya tidak bertahan lama, jumlahnya berkurang seiring berkurang sebuah tatoo angka di tangannya! Cerita ini semakin kompleks saat Makoto  menyadari bahwa dirinya jatuh cinta terhadap Chiaki.
Bagaimana Makoto mengatasi masalah-masalah baru yang membuat hidupnya berantakan? Bagaimana jika kemapuan time-leapingnya telah habis sedangkan masih banyak hal yang harus diselesaikan? Siapakah Chiaki sebenarnya? Adakah orang lain yang melakukan time-leaping ini selain dirinya?
Nah, untuk menjawab pertanyaan itu silahkan sahabat menonton film ini sendiri. Pasti di akhir cerita kita banyak mendapat pelajaran yang berguna.
Oh iya sebagai informasi film ini merupakan Film Animasi Terbaik dalam kategori ANIMA’T pada Festival Film Internasional Catalunya, Penghargaan Utama Animasi pada Penghargaan Film Mainichi, Film Animasi Terbaik pada Penghargaan Akademi Jepang dan Japan Media Arts Plaza, serta Pameran Anime Internasional Tokyo. Tuh kan!
Saya sendiri sudah menonton dua kali! hahahahahah… awalnya saya sempat curiga film anime ini anime biasa, tapi saya salah. Semenjak itu saya jadi sering berburu film -film anime kelas berat lain yang menuai penghargaan. Saya pikir, tidak mungkin penghargaan diberikan jika film animenya cupu! 
>Beberapa quotes menarik dalam film ini<
Yuri Hayakawa: Makoto!
Makoto Konno: What?
Yuri Hayakawa: Did you decide between sciences and humanities?
Makoto Konno: No. You?
Yuri Hayakawa: Nope.
Makoto Konno: That’s good.
Yuri Hayakawa: Can’t make up your mind right away, yeah? Who knows what’ll happen in the future? It never ends…
**
Makoto Konno:  If today… If today were a normal day, there wouldn’t have been any problems. But… I’d forgotten that today was an extremely unlucky day. It’s crazy… but I’m going to die. This is it. If I had known, I would have gotten up earlier. I wouldn’t have slept in. Wouldn’t have been late. Done a better job on my tempura. Avoid being knocked over by stupid boys. And today was supposed to be NICE day…
**
Yuri Hayakawa:  Makoto! Time waits for no one…
**
(Pictures: www.google.com)
Selamat Menonton!
PS: Sssttt, saya dulu dapat film ini hasil download dari torrent! 

Sumber : 
http://primeedges.wordpress.com/2010/11/07/film-the-girl-who-leapt-through-time/

Burhan

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.