Beberapa orang lalu-lalang di kantor tersebut, namun seseorang berseragam dinas yang akhirnya diketahui bernama Jack Lord (30) masih tetap berkutat dengan tangkai sapu dan kain lap untuk membersihkan beberapa lantai ruangan di kantor tersebut.
WARGA Jalan Genteng Perumahan Tampan Permai, Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan, ini, sebenarnya adalah seorang PNS golongan III A, namun saat bercerita dengan Riau Pos di kantor tersebut dia terkesan malu dan hampir tidak mau mengakui bahwa dia adalah PNS yang pernah menamatkan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Riau (Unri) dengan indeks prestasi kumulatif 3,75. [sumber]
Bagaimana mengatasi kesenjangan ini, ada yang sukses tanpa harus bersusah payah, ada juga yang sukses dengan usaha yang keras, namun ada juga yang tidak sukses meskipun sudah berusaha keras, kapan bangsa ini bisa maju kalau seperti ini terus? kita harus bertindak, kita sendirilah yang harus memajukan bangsa dengan ide-ide kreatif kita. Sebutlah beberapa fakta :
Seorang pengusaha terkenal Indonesia Ir. Ciputra mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan empat juta wirausahawan agar sektor riil bisa berjalan seiring dengan sektor keuangan sehingga Indonesia lebih maju lagi. Sekarang wirausahawan Indonesia baru 400.000 atau 0,18%. Jadi, idealnya minimal di suatu negara terdapat 2% wirausahawan. Akan sangat membantu dalam hal penyerapan tenaga kerja bila bertambahnya para wirausahawan baru dapat terwujud.
Para Usahawan Kita baru 0,18% sedang untuk normalnya / idealnya seuatu negara butuh 2% pengusaha, nah ini salah satu bukti bahwa masih ada banyak celah untuk menjadi sukses, hanya dibutuhkan ide-ide kreatif untuk memajukan bangsa ini.
Saya ingin memajukan bangsa dengan ide-ide kreatif namun saya bingung, cara untuk memunculkan ide kreatif itu bagaimana ya?
Gampang sekali, bila anda sudah punya semangat maka kita akan belajar untuk memunculkan ide kreatif itu, ide-ide baru memang bisa sangat sulit untuk ditemukan. Ketika Anda menemukannya dan menerapkannya ke dalam tindakan, ide-ide baru tersebut dapat menjadi alat-alat pemasaran yang sangat powerful untuk memajukan bangsa indonesia dan menjadi lisensi yang akan mendatangkan sukses kepada kita.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk membantu melahirkan ide-ide baru:
1. Meminta Opini
Anda dapat menyewa konsultan atau dengan cara sederhana mencari opini / pendapat dari seseorang yang tidak mengetahui sama sekali tentang bisnis Anda. Kita mungkin sangat sibuk mengurusi bisnis yang kita jalankan, sehingga seringkali menyebabkan kita tidak dapat melihat cara lain untuk melakukan sesuatu. Ada saat-saat ketika kita perlu untuk melangkah keluar dari lingkungan kita karena seringkali ide-ide yang digunakan dalam suatu bisnis tertentu dapat diterapkan dalam bisnis yang lainnya.
2. Mendorong Kreativitas Pegawai (Staff)
Doronglah anggota tim Anda untuk menciptakan ide-ide baru dan mempersilakan mereka memberikan saran mengenai cara yang lebih baik atau lebih cerdas agar inovatif. Anda harus berpikiran terbuka (open-minded) dan menyemangati masukan mereka.
3. Bertukar Pikiran (Brain Storm)
Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan ide-ide baru adalah melalui brainstorming / diskusi. Ini bisa melibatkan keluarga, teman dan anggota tim. Tujuan kegiatan brainstorming adalah untuk mendapatkan banyak ide. Ingat, jumlahnya bukan kualitasnya. Pemilihan/penyaringan (refining) ide-ide bisa dilakukan belakangan.
4. Mendidik kembali Pikiran Kita (Re-educate The Mind)
Ada pepatah lama yang mengatakan, "Janganlah Anda pernah berhenti belajar" dan ini benar. Jika Anda akan membuat komitmen pribadi untuk terus belajar, Anda akan memperoleh hasilnya.
5. Membaca dan Berlangganan
Ada banyak informasi bermanfaat di internet dan sebagian besar informasi tersebut gratis. Carilah informasi bidang-bidang bisnis lainnya jangan hanya informasi yang terkait dengan bisnis Anda karena Anda mungkin dapat menerapkan suatu ide yang benar-benar tidak berkaitan.
Anda seringkali dapat menemukan ide-ide di tempat-tempat yang tidak biasa. Koran atau majalah tentang bisnis ataupun fashion contohnya adalah sumber yang bernilai. Saat ini mudah untuk berlangganan sejumlah koran dalam negeri atau luar negeri, majalah atau newsletters.
6. Melakukan Perjalanan (travel) akan Membuka Mata Anda
Kunjungilah tempat-tempat yang berbeda atau bahkan tidak berhubungan dengan bidang bisnis Anda. Anda akan mendapatkan banyak pengetahuan secara gratis dari kegiatan ini yang nantinya dapat diterapkan dalam bisnis Anda.
Tujuan utama berbisnis tentunya adalah untuk mendapatkan konsumen, dan sesungguhnya hanya ada dua cara untuk melakukannya …yaitu melalui Kreativitas dan Inovasi.
Apa cara itu akan berhasil pak? saya kok jadi kurang yakin ini?
Tentu saja berhasil,Akan saya buktikan bahwa Industri kreatif adalah segala jenis industri yang menggunakan ide alias kreativitas sebagai komoditas utamanya. Jadi bukan bisnis yang based on product atau based on service semata. Para pelakunya sering disebut creativepreneur, yang berasal dari creative + entrepreneur. Terjemahan bebasnya: entrepreneur yang berbisnis di wilayah kreatif. Atau wirausaha/wiraswasta/pengusaha ide.
Misalnya: periklanan, desain, arsitektur, pasarseni dan barang antik, kerajinan, fesyen, film, vedo, fotografi, permainan interaktif, music, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan computer dan perangkat lunak, televise dan radio serta riset dan pengembangan (Sumber: Studi Industri Kreatif Indonesia 2007, Departemen Perdagangan RI)
Misalnya: periklanan, desain, arsitektur, pasarseni dan barang antik, kerajinan, fesyen, film, vedo, fotografi, permainan interaktif, music, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan computer dan perangkat lunak, televise dan radio serta riset dan pengembangan (Sumber: Studi Industri Kreatif Indonesia 2007, Departemen Perdagangan RI)
Baik langsung saja saya beri contoh : Apa yang dijual Microsoft? Apa yang dijual Apple? Apa yang dijual Ideo? Apa yang dijual Beatles? Apa yang dijual Slank? Apa yang dijual Garin Nugroho? Apa yang dijual Laskar Pelangi? Apa yang dijual Petakumpet? Ide. Ide?
Microsoft
Ya! Microsoft menjual software yang menggerakkan lebih dari 80% hardware komputer – dalam berbagai bentuknya – di muka bumi dengan ide jeniusnya.
Ya! Microsoft menjual software yang menggerakkan lebih dari 80% hardware komputer – dalam berbagai bentuknya – di muka bumi dengan ide jeniusnya.
Apple
Apple menggabungkan kekuatan walkman, komputer portable dan download lagu via internet menjadi Ipod, lalu merevolusi telepon seluler dengan Iphone.
Apple menggabungkan kekuatan walkman, komputer portable dan download lagu via internet menjadi Ipod, lalu merevolusi telepon seluler dengan Iphone.
Ideo
Ideo menjual ide kreatif sebagai solusi atas permasalahan perusahaan-perusahaan yang menjadi kliennya, dari alat pacu jantung, mouse komputer, kereta dorong sampai mainan anak-anak.
Ideo menjual ide kreatif sebagai solusi atas permasalahan perusahaan-perusahaan yang menjadi kliennya, dari alat pacu jantung, mouse komputer, kereta dorong sampai mainan anak-anak.
Beatles
Beatles menjual gayanya yang khas idenya dan lagu-lagunya yang easy listening ke seluruh dunia. Slank-pun jualannya sama, grup band ini begitu unik, tidak mengikuti aturan konvensional, dengan lagu-lagu bernafas pemberontakan atas status quo khas anak muda. Dan Garin menjadi seniman film dengan cerita yang kuat, menyentuh dan penggarapan artistik yang luar biasa.
Beatles menjual gayanya yang khas idenya dan lagu-lagunya yang easy listening ke seluruh dunia. Slank-pun jualannya sama, grup band ini begitu unik, tidak mengikuti aturan konvensional, dengan lagu-lagu bernafas pemberontakan atas status quo khas anak muda. Dan Garin menjadi seniman film dengan cerita yang kuat, menyentuh dan penggarapan artistik yang luar biasa.
Lihatlah juga fenomena buku dan film Laskar Pelangi yang dibanjiri lebih dari 4.000.000 penonton? Jika rata-rata satu penonton membayar karcis Rp 15.000,- (untuk Empire 21), pemasukan kotornya dari penonton saja akan senilai Rp 60.000.000.000,- (enam puluh milyar rupiah). Belum dari penjualan VCD, DVD atau tayang ulang di televisi. Belum jika diekspor ke mancanegara.
Fenomena kesuksesan mereka itu bahan bakunya gratis. Modalnya minim bahkan hampir nol. Harga jualnya bisa tak terbatas. Tidakkah itu luar biasa?
Lha Tapi itu kan yang sudah terkenal dari sono nya pak, lha kalau contoh dari lokal aja pak, dari yang belum terkenal gt maksudnya.
Mereka dulunya juga belum terkenal namun mereka berusaha untuk menggali ide-ide kreatif mereka sehingga bisa membuat mereka terkenal, baik saya mengerti maksud anda, akan saya berikan contoh yang lokal, eut tapi jangan sebut lokal, karena mereka besok pasti akan terkenal dan sukses, sehingga bangsa indonesia bisa maju dengan ide-ide kreatif mereka. here we go :
Petakumpet
Yang dijual Petakumpet itu ya, sama. Ide (tapi yang) segar. Hanya itu. Misalnya, ide kreatiflah yang membuat sekeping dvd seharga Rp 4500,- laku dijual Rp 188.000.000,- Atau beberapa lembar kertas berisi story board yang menghasilkan billing Rp 1.700.000.000,- Ajaib kan?
Saya akan cerita sedikit tentang Petakumpet: perusahaan yang katanya suka jualan ide segar. Sebagai salah satu finalis Dji Sam Soe Award 2006, dengan 350 lebih klien dan 89 national creative award winning di gudangnya, Petakumpet dimulai dari sekumpulan mahasiswa Diskomvis FSR ISI Yogyakarta 1994 yang kepepet, rejeki seret dengan pengetahuan manajemen nol besar. Tak ada modal uang, hanya seperangkat komputer 486 DX, printer, scanner, kuas, airbrush, compressor, yang semuanya dikumpulkan dari menyisihkan keuntungan bikin spanduk, sablon sampai ilustrasi manual. Oya, ditambah dengkul baja serta kepala batu.
Bajigur
Bagi para pecinta Desain Grafis memang tak luput dari majalah digital yang satu ini, Bajugur merupakan majalah digital, idenya didasari dari kumpulan beberapa orang yang ingin menuangkan hasrat seninya sehingga punya wadah yang tetap dan diakui, pada awalnya mereka juga cuma ner ide-ide saja.. tapi apa yang terjadi sekarang? Bajigur menjadi media yang patut diacungi jempol, mendulang kesuksesan atas ide kreatifnya. Bayangkan saja sekarang sudah berapa instansi yang ingin dibuatkan website, pamflet, iklan di majalah digitalnya, penyebarannya hanya lewat Teknologi Informasi bukan yang lain.
Tapi sebelum jadi lebih penasaran, saya akan mulai dulu dengan satu hal penting yang mendasari aspek selanjutnya dari bisnis kreatif.Sudut pandang manusia atas suatu hal – menurut David J. Schwartz dalam bukunya The Magic of Thinking Big – dibagi 2 hal: pandangan riil dan pandangan potensial.
Pandangan riil adalah pandangan yang kita lihat lewat kedua mata kita. Jika di depan kita ada sebuah tanah seluas 1 hektar, maka tanah itulah yang terlihat. Semua orang akan melihatnya sama: karena semua orang menggunakan - hanya - matanya.Tapi ada baiknya jika kita tidak menggantungkan sepenuhnya penilaian atas pandangan mata yang bersifat fisik ini. Karena pandangan visual ini bukan satu-satunya. Lagipula kemampuannya pun – karena sifatnya yang physical – menjadi terbatas. Mata hanya mampu melihat realitas: menyerap kenyataan seperti adanya.
Pandangan potensial adalah imajinasi kita atas suatu kenyataan. Dan inilah pembeda terbesar dari seseorang yang sukses luar biasa dan yang suksesnya biasa-biasa saja. Pandangan potensial melompati ruang dan waktu. Pandangan ini membuat seseorang memiliki visi tentang masa depannya. Seorang visioner mampu melihat 5, 10 tahun atau bahkan lebih jauh lagi, membayangkan kondisi ideal sampai detailnya dan membuat rencana-rencana sistematis untuk mewujudkannya.
Seseorang bisa melihat lahan satu hektar sebagai tempat ideal untuk membangun perumahan mewah atau real estate. Yang lain melihatnya sebagai hamparan padi di sawah yang menghijau. Yang lain melihatnya sebagai laboratorium yang untuk eksperimen obat-obatan tingkat dunia. Yang lain melihatnya sebagai masjid yang dikunjungi berduyun-duyun jamaah setiap waktu sholat tiba. Seribu satu kemungkinan bisa terwujud hanya dari satu kenyataan yang sama.
Karunia Tuhan yang ajaib bernama imajinasi yang dihasilkan otak itulah yang menjadi modal dasar kesuksesan kita: kemampuannya tak terhingga untuk mewujudkan impian kita yang luar biasa.
Segalanya bermula dari mimpi sederhana tapi sering dianggap gila: dimuat di cover majalah Fortune sebagai The Most Admired Company in The World. Berlebihan dan norak? Biar saja, kita toh tak berhutang apapun pada orang yang tak percaya mimpi kita, seliar apapun. Mimpi itu saudara kandungnya ide: dua-duanya gratis. Jadi mengapa kita tak mimpi yang tinggi sekalian mumpung gratis? Betul?
Membangun bisnis ide tak tergantung dari seberapa besar modal fisik yang kita miliki (modal uang, teknologi, tempat, dsb.) tapi pada keyakinan, komitmen dan kreativitas kita untuk melakukan hal-hal yang diperlukan agar sukses. Bisnis ide yang adalah bisnis yang sangat murah, meskipun bukan bisnis yang paling mudah.Tapi tak perlu kuatir! Tak ada hal yang begitu sulit sehingga tak bisa dilakukan. Kata iklan sebuah brand sepatu: Impossible is nothing! Sebagai calon atau sudah jadi creativepreneur, jadikan ini sebagai keyakinan.
Kita bisa langsung bikin usaha dan melakukan perbaikan praktek bisnis sambil jalan. Learning by doing. Yang diperlukan di awal hanya keberanian. Jangan menunggu segala sesuatunya sempurna. Ambil resiko dengan penuh keberanian. Keberanian itu gratis, kita tak perlu membayar untuk memilikinya.
Nah tunggu apalagi? Mulailah sekarang...!! Mari memajukan Bangsa Indonesia dengan Memberdayakan Industri kreatif kita..!!